2. Alat Dan Bahan [kembali]
- Alat
Spesifikasi dari Sensor Infrared :
• 5VDC Tegangan operasi
• Pin I / O memenuhi standar 5V dan 3.3V
• Rentang: Hingga 20cm
• Rentang penginderaan yang dapat disesuaikan
• Sensor Cahaya Sekitar bawaan
• Arus suplai 20mA
• Lubang pemasangan
Konfigurasi Sensor Infrared :
Spesifikasi :
- Superior weather resistance
- 5mm Round Standard Directivity- UV Resistant Eproxy
- Forward Current (IF): 30mA
- Forward Voltage (VF): 1.8V to 2.4V
- Reverse Voltage: 5V
- Operating Temperature: -30℃ to +85℃
- Storage Temperature: -40℃ to +100℃
* Luminous Intensity: 20mcdKonfigurasi Pin :
- Pin 1 : Positive terminal of LED
- Pin 2 : Negative terminal of LED
- Bahan
[kembali]
Sensor Infrared
Gambar 1.
Resistor
Resistor merupakan komponen elektronika dasar yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian.Sesuai dengan namanya, resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :
LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan
yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih
besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
BC548 adalah silikon tujuan umum, NPN, transistor persimpangan bipolar. Ini digunakan untuk tujuan amplifikasi dan switching. Gain saat ini dapat bervariasi antara 110 dan 800. Arus DC maksimum saat ini adalah 800.
Terminal transistor memerlukan tegangan DC tetap untuk beroperasi di daerah yang diinginkan dari kurva karakteristiknya. Ini dikenal sebagai biasing. Untuk aplikasi amplifikasi, transistor bias sehingga sebagian untuk semua kondisi input. Sinyal input pada basis diamplifikasi dan diambil pada emitor. BC548 digunakan dalam konfigurasi emitor umum untuk amplifier. Pembagi tegangan adalah mode bias yang umum digunakan. Untuk aplikasi switching, transistor bias sehingga tetap penuh jika ada sinyal di dasarnya. Dengan tidak adanya sinyal dasar, itu benar-benar mati.
Dengan sebuah transistor tipikal, grafik arus kolektor versus arus basis akan terlihat sebagaimana berikut ini
Terdapat sebuah hubungan linear (garis lurus) antara arus baris dengan arus kolektor. Dengan kata lain : Arus kolektor secara langsung berbanding lurus dengan arus basis.
4.Percobaan
[kembali]
1.Prosedur percobaan 1.Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan pada library Proteus
2.Buka proteus dan mulai dengan projek baru 3.Letakan semua alat dan bahan pada tempat yang anda inginkan
4.Sambungkan semua alat dan bahan agar semua alirannya dapat di aliri oleh sumber Dc
5.Ketika sensor ultrasonik dipasangkan, masukan hex.file ke dalam sensor infrared
6.Setelah selesai, tutup saklar dan coba mulai mensimulasikannya
2.Rangkaian percobaan
Ketika logika bernilai 1 maka ada arus yang mengalir menuju R1, C1, C2, dan kolektor Q1, arus yang menuju C1 dan C2 akan menuju ground, sedangkan arus yang menuju R1 akan menuju ke basis Q1 karena ada arus di basis Q1 maka arus yang di kolektor dan basis akan mengalir menuju emiter menuju R2, R3, dan R5. Arus pada R2 akan mengalir menuju C3 dan basisi Q2, Arus pada R3 akan mengalir meuju basis Q3 dan C4, kemudian arus pada C4 akan mengalir ke kolektor Q2 karena ada arus pada basis Q2 maka arus mengalir menuju emitor lalu menuju ground, karena ada arus para R5 maka led akan menyala, lalu arus menuju kolektor Q3 kaena adanya arus yang mengalir dibasis maka arus di kolektor Q3 akan mengalir menuju emitor Q3 lalu ke ground.
5. Video
[kembali]
7. Link Download
[kembali]
Download Materi KLIK DI SINI
Download Rangkaian KLIK DI SINI
Download Video KLIK DI SINI
Download Datasheet KLIK DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar